Senin, 07 Oktober 2013

Konsep Sehat Sakit




KONSEP SEHAT SAKIT

BAB I
  1. LATAR BELAKANG
         Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menyadari bahwa klien adalah manusia utuh dan unik yang terdiri dari aspek bio, psiko, sosial, dan spritual tuntutan masyarakat akan kwalitas pelayanan perawatan cenderung semakin meningkat. Hal ini membawa dampak yang positif terhadap peran dan fungsi perawat untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat mutu pelayanan perawatan.
         Pada pengkajian seringkali perawat hanya memusatkan perhatian pada aspek biologis atau fisiknya saja, sehingga asuhan keperawatan secara konprensif tidak tercapai. Maka dari itu perlunya perawat untuk membekali baik ilmu maupun pengalaman-pengalaman. Sehingga respon klien dapat terkaji lebih dalam dengan tujuan mengenal dan menentukan masalahnya atau kebutuhannya

BAB II
KONSEP SEHAT-SAKIT
KONSEP SEHAT
1.      Sehat menurut WHO (1947)
Keadaan utuh secara fisik, jasmani, menatal, dan social bukan hanya suatu keadaan yang beas dari penyakit cacat dan kelemahan.
2.      Sehat menurt pepkin’s
Keadaan keseimngan yang dinamis mengadakan penysaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar
3.      Sehat menurut zaidin Ali
Kondisi keseimbanna antara status kesehatan biologis (jasmani). Psikologis (mental), social dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara social dan ekonomis.
4.      Sehat menurut UU No.23/1992. Tentang kesehatan
Keadaan sejahtra dari badan (jasmani ) jiwa (rohani ) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.
KONSEP SAKIT
1.      Pepkin’s
Keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga yang menimbulkan gangguan dalam aktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, ronani, maupun social.
2.      Webster’s
Suatu kondisi dimana keadaan tubuh melemah
3.      Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan fisiologis pada seseorng.
RENTANG SEHAT SAKIT
*      Menurut neuman (1990) sehat dalam suatu rentang merupakan.
Tingkat kesejahtraan klien pada waktu tertentu yang terdapat dalam rentan gdan kondisi sejahtera yang optimal dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.
*      Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggua keseimbangan status kesehtan biologis (jasmani). Psikososial (mental). Social dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh secara keseluruhan maupun sebagian.
MODEL RENTANG SEHAT-SAKIT MENURUT (NEUMAN)
A)    Sehat
Keadaan dinamis yang berubah secara terus-menerus dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubhan pada lingkunga internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik emosional intlektual social perkembangan dan spiritual yang sehat.
B)    Sakit
Merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih yang megalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
C)    Kekurangan dari model (neuman)
Sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesui dengan titik tertentu yang ada diantaranya dua titik ekstrim pada rentang itu.
Misalnya : seseorang yang mengalami amputansi kakinya karena kecelakaan tapi dia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas, dianggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan orang yang mempunyai fisik sehat, tetapi mengalami depresi berat setelah kematian anak yang paling Ia sayangi.
Model kesejahtraan tingkat tinggi
a.       Model ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan prilaku.
b.      Pada pendekatan ini perawat melakukan intervensi keperawatan yang dapat membantu klien mengubah prilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan.
Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek kehidupanmanusia ayng meliputi asfek fisik emosi, social dan spiritual berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui karakteristik sehat yaitu:
-          Memiliki kemampuan merefleksikan kemampuan perhatian pada individu sebagai manusia.
-          Memiliki pandangna terhadap sehat dalam konteks lingkungan,baik secara internan dan eksternal.
-          Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN.
1.      Perkembangan
Perubahan status kesehatan yang dapat dipengaruhi oleh perkembangna adalah pada bayi atau anak-anak yang tahap perkembangannya belum mencapai kematangan maka status perkembannya sangat rentang terhadap berbagai penyakit.
2.      Social dan kultura
Social dan kultur dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karna akan menimbulkan perubahan dan prilaku kesehatan.
3.      Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu bisa mempengaruhi status kesehatan. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.
4.      Harapan seseorang terhadap dirinya.
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubhan status kesehatan kearah yang opimal harapan dapat menghasilkan status kesehatan ketingkat yang lebih baik secara fisik maupuan psikologi Karen harapan akan timbul bergaya hidup sehat dan selalu menghindari hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan diri.
5.      Keturunaan
Keturunan juga meberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang.
6.      Lingkungan
Tentang kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah bisa mempengaruhi status kesehatan.
7.      Pelayanan kesehatan.
Jauhnya tempat pelanyanan kesehatan bisa mempengaruhi status kesehatan.
            TAHAP PROSES SAKIT
1.      Tahap gejala
Tahap awal seseorng mengalami pro9ses sakit yang ditandai dengan perasaan yang tidak nyaman terhadap dirinya.
2.      Tahap asumsi terhadap sakit
Seseorang akan meninterprentasikan terhadap apa yang dialaminya dan proses ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan atau pengalaman masa lalu.
3.      Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
4.      Tahap ini seseorang yang sakit akan meminta nasehat kepada kokter atau perawat yang ada dipuskesmas terdekat.
5.      Tahap ketergantungan
Tahap ini terjadi setelah seseorang mengalami suatu penyakit dan ketergantunan dengan peruses pengobatan yagn dialaminya.
Tahap penyembuhan
Tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi.
Perubahan prilaku yang terjadi selama sakit
1.      Adanya perasaan takut
2.      Menarik diri
3.      Egosentris
4.      Sensitive terhadap persoalan kecil
5.      Reaksi emosional tinggi
6.      Perubhan persepsi
7.      Berkurangnya minat

DAMPAK HOSPITALISASI PADA KLIEN DAN KELUARGA
1.      Terjadinya perubhan peran dalam keluarga.
Selama sakit peran dalam keluarga akan mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari salah saru anggota keluarga yang mengalami sakit.
2.      Terjadinya gangguan psikologis.
Keadaan ini dapat mengakibatkan terjadinya stress (ketegangan) sampai mengalami kecemasan ayng berat, apabila psikologisnya tidak disiapkan dena baik. Proses terjadinya gangguan psikologis diawali dengan adanya konflik terhadap dirinya seperti ketakutan.
3.      Masalah keuangan
Dampak ini jelas akan tejadi pada seseorang karena adanya pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak diduga selama sakit mengingat biaya perawatan dan obat-obatan yang cukup mahal.
4.      Kesepian akibat perpisahan
Dampak ini dapat terjadi pada seseorang yang sebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga, namun ketika sakit orang tersebut haru dirawat dan berpisah dari keluargnya.
5.      Terjadinya perubahan kebiasaan social
Ini jelas terjadi mengingat selama di rumah interaksi denan lingkungan masyarakat selalu terjadi, ketika orang sakit seluruh aktifitas socialnya akan mengalami perubahan.
6.      Terganggunya peribadi seseorang.
Terganggunya pribadi seseorang dapat ditunjukan dengan perasaan menyenangkan dan tingkat penghargaan seseorang yang mengalami gangguan karena aktifitasnya terbataas dengan kehidupan
Pribadi seseorang dapat ditunjukan dengan perasaan menyenagkan yang tingkat penghargaan seseorng menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktifitasnya terbatas dengan kehidupan di rumah sakit sehingga kebutuhan teganggu, sehingga membuat perasaannya menjadi tidak menyenangkan yang mengakibtkan pengarhaan social sulit dicapai.

OTONOMI
Setelah disediakan segala kebutuhan pasien dirumah sakit mengakibtkan mengurunnya kemampuan rumah sakit mengakibatkan menutunkan kempuan untuk mandiri dan mengalami sendiri sulit dicapai sehingga pasien akan selalu ketergantungan.
Terjadinya perubahan gaya hidup
Adanya peraturan dan ketentuan dari rumah sakit khusunya prilaku sehat serta anjuran dalam makanan obat dari aktifitas agar seseorang mengalami perubahan dalam gaya hidup yakni selalu hait-hati dan menghindari hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan peruses pengobatan dan perawatan.

 
BAB III
PENUTUP
A.Saran:
Kami berharap agar bapak/ibu dosen lebih banyak menjelaskan agar kami bisa             lebih baik lagi dalam menyelesaikan tugas kami
B.Kesimpulan:
Setelah kami menyelesaikan makalah ini,kami jadi tahu  apa itu mekanika,macam-macam mekanika dan rumus fisika mekanika


DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan Profesional . Jakarta : Widya Medika.

Hidayat, A Aziz Alimul. 2002.Pengantar Kosep Dasar Keperawatan.Jakarta :Salemba Medika.

George, JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange, USA.



www.scribd.com

Tidak ada komentar: