KONSEP SEHAT SAKIT
BAB I
- LATAR BELAKANG
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menyadari
bahwa klien adalah manusia utuh dan unik yang terdiri dari aspek bio, psiko,
sosial, dan spritual tuntutan masyarakat akan kwalitas pelayanan perawatan
cenderung semakin meningkat. Hal ini membawa dampak yang positif terhadap peran
dan fungsi perawat untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat mutu pelayanan
perawatan.
Pada pengkajian seringkali perawat hanya memusatkan
perhatian pada aspek biologis atau fisiknya saja, sehingga asuhan keperawatan
secara konprensif tidak tercapai. Maka dari itu perlunya perawat untuk
membekali baik ilmu maupun pengalaman-pengalaman. Sehingga respon klien dapat
terkaji lebih dalam dengan tujuan mengenal dan menentukan masalahnya atau
kebutuhannya
BAB II
KONSEP
SEHAT-SAKIT
KONSEP SEHAT
1.
Sehat menurut WHO
(1947)
Keadaan utuh secara fisik, jasmani,
menatal, dan social bukan hanya suatu keadaan yang beas dari penyakit cacat dan
kelemahan.
2.
Sehat menurt pepkin’s
Keadaan keseimngan yang dinamis
mengadakan penysaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar
3.
Sehat menurut zaidin
Ali
Kondisi keseimbanna
antara status kesehatan biologis (jasmani). Psikologis (mental), social dan
spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara social dan ekonomis.
4.
Sehat menurut UU
No.23/1992. Tentang kesehatan
Keadaan sejahtra
dari badan (jasmani ) jiwa (rohani ) dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomi.
KONSEP
SAKIT
1.
Pepkin’s
Keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga yang menimbulkan gangguan dalam aktifitas
sehari-hari baik aktifitas jasmani, ronani, maupun social.
2.
Webster’s
Suatu kondisi dimana keadaan tubuh
melemah
3.
Kleinman
Gangguan fungsi
atau adaptasi dari proses biologi dan fisiologis pada seseorng.
RENTANG SEHAT SAKIT

Tingkat kesejahtraan klien pada waktu tertentu yang
terdapat dalam rentan gdan kondisi sejahtera yang optimal dengan energi yang
paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.

Keadaan yang mengganggua keseimbangan status kesehtan
biologis (jasmani). Psikososial (mental). Social dan spiritual yang
mengakibatkan gangguan fungsi tubuh secara keseluruhan maupun sebagian.
MODEL RENTANG SEHAT-SAKIT MENURUT (NEUMAN)
A)
Sehat
Keadaan dinamis
yang berubah secara terus-menerus dengan adaptasi individu terhadap berbagai
perubhan pada lingkunga internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan
fisik emosional intlektual social perkembangan dan spiritual yang sehat.
B)
Sakit
Merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau
lebih yang megalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi
individu sebelumnya.
C)
Kekurangan dari model (neuman)
Sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesui dengan
titik tertentu yang ada diantaranya dua titik ekstrim pada rentang itu.
Misalnya : seseorang yang mengalami amputansi kakinya
karena kecelakaan tapi dia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas,
dianggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan orang yang mempunyai fisik
sehat, tetapi mengalami depresi berat setelah kematian anak yang paling Ia
sayangi.
Model kesejahtraan
tingkat tinggi
a.
Model
ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui
perubahan prilaku.
b.
Pada
pendekatan ini perawat melakukan intervensi keperawatan yang dapat membantu
klien mengubah prilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap
kesehatan.
Dikatakan sehat
bukan berarti bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek
kehidupanmanusia ayng meliputi asfek fisik emosi, social dan spiritual
berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui karakteristik sehat yaitu:
-
Memiliki kemampuan
merefleksikan kemampuan perhatian pada individu sebagai manusia.
-
Memiliki
pandangna terhadap sehat dalam konteks lingkungan,baik secara internan dan
eksternal.
-
Memiliki
hidup yang kreatif dan produktif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN.
1.
Perkembangan
Perubahan status kesehatan yang dapat
dipengaruhi oleh perkembangna adalah pada bayi atau anak-anak yang tahap
perkembangannya belum mencapai kematangan maka status perkembannya sangat
rentang terhadap berbagai penyakit.
2.
Social
dan kultura
Social dan kultur
dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karna akan
menimbulkan perubahan dan prilaku kesehatan.
3.
Pengalaman
masa lalu
Pengalaman masa
lalu bisa mempengaruhi status kesehatan. Hal ini dapat diketahui jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.
4.
Harapan
seseorang terhadap dirinya.
Harapan merupakan
salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubhan status kesehatan
kearah yang opimal harapan dapat menghasilkan status kesehatan ketingkat yang
lebih baik secara fisik maupuan psikologi Karen harapan akan timbul bergaya
hidup sehat dan selalu menghindari hal-hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan diri.
5.
Keturunaan
Keturunan juga
meberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang.
6.
Lingkungan
Tentang kebersihan
diri, tempat pembuangan air limbah bisa mempengaruhi status kesehatan.
7.
Pelayanan
kesehatan.
Jauhnya tempat
pelanyanan kesehatan bisa mempengaruhi status kesehatan.
TAHAP
PROSES SAKIT
1.
Tahap gejala
Tahap awal seseorng
mengalami pro9ses sakit yang ditandai dengan perasaan yang tidak nyaman
terhadap dirinya.
2.
Tahap asumsi terhadap
sakit
Seseorang akan
meninterprentasikan terhadap apa yang dialaminya dan proses ini dapat
dipengaruhi oleh pengetahuan atau pengalaman masa lalu.
3.
Tahap kontak dengan
pelayanan kesehatan
4.
Tahap
ini seseorang yang sakit akan meminta nasehat kepada kokter atau perawat yang
ada dipuskesmas terdekat.
5.
Tahap ketergantungan
Tahap ini terjadi
setelah seseorang mengalami suatu penyakit dan ketergantunan dengan peruses
pengobatan yagn dialaminya.
Tahap penyembuhan
Tahap terakhir
menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi.
Perubahan prilaku
yang terjadi selama sakit
1.
Adanya perasaan takut
2.
Menarik diri
3.
Egosentris
4.
Sensitive terhadap
persoalan kecil
5.
Reaksi emosional tinggi
6.
Perubhan persepsi
7.
Berkurangnya minat
DAMPAK
HOSPITALISASI PADA KLIEN DAN KELUARGA
1.
Terjadinya
perubhan peran dalam keluarga.
Selama sakit peran
dalam keluarga akan mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari
salah saru anggota keluarga yang mengalami sakit.
2.
Terjadinya gangguan
psikologis.
Keadaan ini dapat
mengakibatkan terjadinya stress (ketegangan) sampai mengalami kecemasan ayng
berat, apabila psikologisnya tidak disiapkan dena baik. Proses terjadinya
gangguan psikologis diawali dengan adanya konflik terhadap dirinya seperti
ketakutan.
3.
Masalah
keuangan
Dampak ini jelas
akan tejadi pada seseorang karena adanya pengeluaran keuangan yang sebelumnya
tidak diduga selama sakit mengingat biaya perawatan dan obat-obatan yang cukup
mahal.
4.
Kesepian
akibat perpisahan
Dampak ini dapat terjadi
pada seseorang yang sebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga, namun ketika
sakit orang tersebut haru dirawat dan berpisah dari keluargnya.
5.
Terjadinya
perubahan kebiasaan social
Ini jelas terjadi
mengingat selama di rumah interaksi denan lingkungan masyarakat selalu terjadi,
ketika orang sakit seluruh aktifitas socialnya akan mengalami perubahan.
6.
Terganggunya
peribadi seseorang.
Terganggunya
pribadi seseorang dapat ditunjukan dengan perasaan menyenangkan dan tingkat
penghargaan seseorang yang mengalami gangguan karena aktifitasnya terbataas
dengan kehidupan
Pribadi seseorang
dapat ditunjukan dengan perasaan menyenagkan yang tingkat penghargaan seseorng
menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktifitasnya terbatas dengan
kehidupan di rumah sakit sehingga kebutuhan teganggu, sehingga membuat
perasaannya menjadi tidak menyenangkan yang mengakibtkan pengarhaan social
sulit dicapai.
OTONOMI
Setelah disediakan segala kebutuhan pasien dirumah sakit
mengakibtkan mengurunnya kemampuan rumah sakit mengakibatkan menutunkan kempuan
untuk mandiri dan mengalami sendiri sulit dicapai sehingga pasien akan selalu
ketergantungan.
Terjadinya
perubahan gaya hidup
Adanya peraturan dan ketentuan dari rumah sakit khusunya
prilaku sehat serta anjuran dalam makanan obat dari aktifitas agar seseorang
mengalami perubahan dalam gaya hidup yakni selalu hait-hati dan menghindari
hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan peruses pengobatan dan perawatan.
BAB III
PENUTUP
A.Saran:
Kami berharap agar bapak/ibu dosen lebih banyak
menjelaskan agar kami bisa
lebih baik lagi dalam menyelesaikan tugas kami
B.Kesimpulan:
Setelah kami menyelesaikan makalah ini,kami jadi
tahu apa itu mekanika,macam-macam
mekanika dan rumus fisika mekanika
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan Profesional .
Jakarta : Widya Medika.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2002.Pengantar
Kosep Dasar Keperawatan.Jakarta
:Salemba Medika.
George,
JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange, USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar