AGAMA ISLAM
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................
BAB I : Pendahuluan....................................................................................................................
BAB II : Pembahasan materi........................................................................................................
A. Pengertian Agama
Islam..................................................................................................
a) Etimologi..........................................................................................................................
b) Terminologi......................................................................................................................
B. Karakteristik
Agama Islam...............................................................................................
C. Fungsi,Tujuan
dan Cita-Cita Islam..................................................................................
D. Ruang Lingkup
Ajaran Islam...........................................................................................
E. Ajaran Agama
Islam.........................................................................................................
BAB III : Penutup........................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
Daftar
Pustaka..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah.Pada
dasarnya sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar adalah
aqidah, syariah dan akhlak.Ajaran Islam dituliskan di dalam Alquran dan
hadis.Pokok Ajaran Islam sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam
ini adalah ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam
Islam.Meskipun begitu luasnya petunjuk Islam, pada dasarnya pokok ajarannya
hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas
diri.Inilah inti ajaran para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat
manusia.Pemaknaan konsep ajaran Islam
dilakukan dengan tiga pokok yaitu : berserah diri kepada Allah dengan
merealisasikan tauhid, tunduk dan patuh kepada Allah dengan sepenuh ketaatan,
memusuhi dan membenci syirik dan pelakunya.Untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat, Islam harus dihayati dan diamalkan secara kaffah (utuh),
tidak sepotong-potong atau sebagian.Islam mempunyai karakter sebagai agama yang
penuh kemudahan yang termanifestasi secara total dalam setiap syari’atnya.
Agama
Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari
langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim ada 3, yaitu
Yahudi, Nasrani, dan Islam.Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan dan
perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.Yahudi adalah agama
tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi.Agama ini tidak bisa disebarkan
ke luar dari suku Yahudi.Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang.Hanya
sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia.Sementara agama Nasrani dan Islam
karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
A.
PENGERTIAN AGAMA
ISLAM
a)
Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa
(Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima yang
berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu terbentuk kata aslama,
yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat.
Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan
diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t.
b)
Terminilogo
Secara istilah (terminologi),
Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah
kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam
merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam
merupakan ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara
kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi
dengan lingkungannya.
Islam juga merupakan agama
yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi
Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah
ayat 132, Allah berfirman :
وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ
يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
Artinya :”Nabi Ibrahim telah
berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim berkata :
Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu
janganlah kamu meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS.
Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa agama
Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi sebagai berikut :
فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ
مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ
ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
Artinya :”Maka ketika Nabi Isa
mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah yang
akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah (Islam)? Para
Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya
kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran, 3:52).
Dengan demikian Islam adalah
agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada
manusia.Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi
selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya.Islam adalah rahmat,
hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman
dan rahim Allah swt.
Agama-agama selain Islam
umumnya diberi nama yang dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang
menyampaikan agama itu atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti
agama Budha (Budhism), agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi
(Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak dihubungkan
dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia atau nama tempat
agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang.
5 (lima) komitmen atau
kerikatan seorang muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah
:
1.
Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam
seyakin-yakinnya.
2.
Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan
benar.
3.
Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat.
4.
Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara
bijaksana disertai argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang baik dan.
5.
Sabar dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari,
mengamalkan dan mendakwahkan agama Islam.
B. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
Memahami karakteristik Islam
sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman
Islam yang komprehensif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain
:
1.
Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t) Islam
merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah,
akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t
2.
Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang bersifat
universal) Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk
suatu kaum atau golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat
diberlakukandi setiap bangsa dan negara.
3.
Syamil Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna)
Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah
kecil sampai dengan masalah yang besar.
4.
Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah) Islam adalah
agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia niscaya akan mampu
melaksanakan segala perintah-Nya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang
menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri.
5.
Al-’Adalah (keadilan) Islam datang untuk mewujudkan
keadilan yang sebenar-benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di
tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa), kehormatan,
harta, dan akal manusia.
6.
Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat) Dalam
ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan
spiritua serta antara dunia dan akhirat.
7.
Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas
Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang
bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang
tidak menyimpang dari batas syariat.
8.
Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) Hukum atau
ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara
berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau
radikal.
9.
Argumentatif Filosofis Ajaran Islam bersifat
argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam
menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau
keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran
yang sehat (rasional religius).
C. FUNGSI,TUJUAN dan CITA-CITA ISLAM
Terlaksananya tujuan hidup
manusia merupakan perwujudan diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam dalam
kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu
untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini
penjelasannya :
1.
Islam Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama
Allah dinyatakan dalam predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana
kehadiran dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga
dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan kemurnian serta
keaslian Islam terjaga sepanjang masa.
2.
Islam sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang
yang beriman dan bertakwa kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam
agar supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para
rasul dan para pengikut nya yang setia hanya mengajak manusia kepada Islam.
3.
Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah
menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman
dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam
merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam
melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
4.
Islam Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan
bertakwa yang memenuhi panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam
melaksanakan ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu
agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah yaitu sirathal
Mustaqim(jalan yang lurus).
5.
Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam
merupakan pengikat yang mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam
melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
6.
Islam Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu
zat pewarna yang memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam,
Allah bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia. Untuk mendapatkan
corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, mengerahkan segala kemampuan nya
dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang tersibghah adalah Allah tetapkan
sebagai saksi atas manusia dan yang sadar akan identitasnya serta tahu akan
harga dirinya sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwa.
7.
Islam Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera
Allah di bumi. Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga
tampak berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau menampakkan
Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan Islam, sehingga dengan
demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
D.
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
1.
Din berarti “agama” Al-Fath : 28
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُ ۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ
ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُ ۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدً۬ا
Artinya :”Dia-lah yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya
terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
2.
Din berarti “ibadah” surat Al-Mukminun : 14
ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةً۬ فَخَلَقۡنَا
ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً۬ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَـٰمً۬ا فَكَسَوۡنَا
ٱلۡعِظَـٰمَ لَحۡمً۬ا ثُمَّ أَنشَأۡنَـٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ
أَحۡسَنُ ٱلۡخَـٰلِقِينَ
Artinya :”Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk]
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
3.
Din berarti “kekuatan” surat Luqman 32
وَإِذَا غَشِيَہُم مَّوۡجٌ۬ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ
ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّٮٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ فَمِنۡهُم
مُّقۡتَصِدٌ۬ۚ وَمَا يَجۡحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ۬ كَفُورٍ۬
Artinya :”Dan apabila mereka dilamun
ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan
keta’atan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan,
lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [2]. Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.”
4.
Din berarti “pembalasan hari kiamat” surat as-syuara
AL-IMRAN 85
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن
يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ
Artinya :”Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima [agama itu]
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
E.
AJARAN AGAMA ISLAM
Ditinjau dari
ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi :
1. Hubungan
manusia dengan Allah (Hablum Minallah).
Sesuai firman yang
berbunyi :”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahku”. (QS.51: 56)
2. Hubungan
Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).
Sesuai firman yang
berbunyi :”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS.5:2).
3. Hubungan
manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.
Sesuai firman yang
berbunyi :”Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmuran”. (QS.11:61)
Dilihat secara parsial maka Dinul Islam
dapat dibedakan kepada :
1. Iqlimiyah
Al-Islam
Adanya ajaran – ajaran Islam yang berbeda
dalam satu iklam (wilayah) dengan wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan
situasi dan kondisi.
2. Alqawa’id
Al-Hikmah
Ajaran Islam yang memiliki kontek
keberlakuan akidah secara mendunia sepanjang masa.
Ajaran Islam dituliskan di dalam
Alquran dan hadis. Seseorang yang ingin mempelajari agama Islam mutlak harus
menguasai bahasanya, bisa mempelajari sendiri atau mengikuti apa-apa saja yang
dikatakan oleh para buya, ustaz, kyai dan guru mereka. Tidak semua
umat Islam membaca langsung dan mampu memahami isi Alquran dan hadis.
Sebagian besar
orang Islam menempuh cara yang kedua yaitu mengikuti apa-apa yang diucapkan
para ulama. Hal ini seringkali menghasilkan penghayatan Islam yang
hanya sepotong-sepotong. Padahal Islam merupakan dien, ajaran lengkap
yang memberikan dasar acuan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Ada empat jenis penghayatan Islam secara sepotong-sepotong oleh
penganutnya yaitu :
1. Dogmatis.
Ajaran dari ulama
diterima bulat-bulat dan ditelan mentah-mentah tanpa sikap kritis, sehingga
memunculkan sikap fanatisme yang membuta. Sikap fanatisme ini dapat dijadikan
hiburan bagi si miskin dan perisai bagi si kaya.
2. Rasionalistik.
Menerima ajaran Islam
sebatas jangkauan pikirannya saja; yang dilaksanakan hanyalah syariat agama
yang menurutnya berguna bagi dirinya.
3. Formalistik.
Melaksanakan ajaran
Islam sebagai formalitas belaka, misalnya karena keturunan orang Islam. Agama
sering difungsikan sebagai perisai, alat politik dalam pergaulan.
4. Hakikat.
Inti ajaran diserap/diterima
tetapi syariatnya tidak dilaksanakan. Contohnya, karena inti ajaran sholat
adalah berdoa dan ingat kepada Allah, maka mereka meninggalkan sholat. Yang
mereka lakukan hanya doa dan ingat. Melakukan puasa cukup hanya tidak memakan makanan
tertentu saja atau puasa khusus lainnya tanpa tuntunan syariat.
Pemaknaan konsep ajaran Islam
dilakukan dengan tiga pokok yaitu :
1. Berserah
Diri Kepada Allah Dengan Merealisasikan Tauhid
Yaitu kerendahan diri
dan tunduk kepada Allah dengan tauhid, yakni mengesakan Allah dalam setiap
peribadahan kita. Tidak boleh menunjukan satu saja dari jenis ibadah kita kepada selainNya.
Karena memang hanya Dia yang berhak untuk diibadahi. Dia lah yang telah
menciptakan kita, memberi rezeki kita dan mengatur alam semesta ini.Semua yang disembah selain Allah
tidak mampu memberikan pertolongan bahkan terhadap diri mereka sendiri sekali
pun. Allah berfirman:
“Apakah mereka
mempersekutukan dengan berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun?
Sedang berhala-berhala itu sendiri yang diciptakan. Dan berhala-berhala itu
tidak mampu memberi pertolongan kepada para penyembahnya, bahkan kepada diri
meraka sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (QS. al
A’raf: 191-192)
2. Tunduk
dan Patuh Kepada Allah Dengan Sepenuh Ketaatan
Pokok Islam yang
kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak kepada Allah. Dan
inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran pengakuan imannya. Penyerahan
dan perendahan semata tidak cukup apabila tidak disertai ketundukan terhadap
perintah-perintah Allah dan RasulNya dan
menjauhi apa apa yang dilarang, semata-mata hanya karena
taat kepada Allah dan hanya mengharap wajahNya semata, berharap dengan balasan
yang ada di sisiNya serta takut akan azabNya. Kita tidak dibiarkan mengatakan
sudah beriman lantas tidak ada ujian yang membuktikan kebenaran pengakuan
tersebut.Orang yang beriman tidak membantah ketetapan Allah dan RasulNya akan
tetapi mereka menaatinya lahir maupun batin. Allah berfirman,:
“Sesungguhnya
jawaban orang orang beriman, bila mereka diseru kepada Allah dan RasulNya agar
Rasul menghukum di antara mereka ialah ucapan. ‘Kami mendengar, dan kami
patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An Nur: 51)
3. Memusuhi
dan Membenci Syirik dan Pelakunya
Seorang muslim yang
tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah,
maka konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri dan membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan beriman dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah dan membenci apa yang dibenci Allah. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling dibenci oleh Allah. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kezaliman yang paling zalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Allah, padahal Allahlah Rabb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih sayangNya kepada kita semua. Allah telah memberikan teladan kepada bagi kita yakni pada diri Nabi Allah Ibrahim ‘alaihis salam agar berlepas diri dan memusuhi para pelaku syirik dan kesyirikan.
maka konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri dan membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan beriman dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah dan membenci apa yang dibenci Allah. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling dibenci oleh Allah. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kezaliman yang paling zalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Allah, padahal Allahlah Rabb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih sayangNya kepada kita semua. Allah telah memberikan teladan kepada bagi kita yakni pada diri Nabi Allah Ibrahim ‘alaihis salam agar berlepas diri dan memusuhi para pelaku syirik dan kesyirikan.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan :
Ada dua sisi yang dapat kita
gunakan untuk memahami pengertian agama islam yaitu sisi kebahasaan dan sisi
peristilahan.Dari segi kebahsaan Islam berasal dari bahasa Araf, yaitu dari
kata salima yang mengandung arti kata selamat, sentosa dan damai.Dari kata
salima selanjutnya dirubah menjadi bentuk aslama berarti menyerahkan diri masuk
kedalam kedamaian.Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan kata
agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan
kebiasaan.Pengertian Islam demikian, menurut Muhammad Alli dapat dipahami dari
firman Allah yang terdapat pada ayat 202 surat Al-Baqarah yang artinya, Hai
orang-orang yang beriman,masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah setan,sesungguhnya syaitan itu musuh
nyata bagimu. Menurut Al-Quran, semua
agama yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya
adalah agama Islam dan pemeluknya disebut Muslim.
b.
Saran :
Sebagaimana
kata orang tidak ada gading yang tak retak oleh
karenanya makalah ini yang
berkenaan dengan “Pengertian dan Ruang
Lingkup Agama Islam”belum mendekati sempurna,
maka dari itu diperlukan saran yang berarti dan membangun untuk
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya serta
penulis pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
abdain.wordpress.com
› Studi Islam
witho-sang-pembual.blogspot.com
› Nasional
awandragon.blogspot.com/2012/03/pengertian-agama.html
mughits-sumberilmu.blogspot.com/2011/10/pengertian-agama.html
sujata-net.blogspot.com/2009/01/pengertian-agama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar